Konsep pengelolaan sungai di era Otda
Banjir bandang terjadi dimana-mana, merupakan peringatan bagi kita semua tentang arti pentingnya pengelolaan sungai. Konsep satu sungai satu perencanaan dan pengelolaan, harus terus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan. Untuk itu diperlukan semangat kebersamaan dalam pengelolaan atar daerah di dalam satu kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS). Namun di era otonomi daerah dewasa ini semangat itu teruji, masing-masing daerah ingin meningkatkan pendapatan asli daerahnya (PAD). Berbagai upaya dilakukan dengan mengoptimalkan berbagai sumberdaya yang ada didaerah masing-masing. Bahkan sering terjadi penggunaan sumberdaya lahan baik tanah dan airnya diatas daya dukungnya, sehingga akan berdampak terhadap degradasi lahan. Kebersamaan antar daerah nampak semakin renggang, sementara keterkaitan lingkungan dalam kawasan DAS sangatlah erat. Misalnya kesalahan penggunaan lahan daerah hulu akan berdampak pada masyarakat di daerah hilir. Pencemaran daerah hulu/tengah, dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat didaerah hilir. Penebangan hutan didaerah hulu, atau kegiatan industri yang mengabaikan lingkungan didaerah tengah, akan menyebabkan mala petaka di daerah hilir. Sehingga dampak buruk yang sering menimpa daerah hilir antara lain: a. pendangkalan sungai akibat sedimentasi, kebanjiran di musim hujan, dan kekeringan saat musim kemarau, b. pencemaran air irigasi dan airminum oleh limbah industri dan limbah pertanian. [Unduh] 13-konsep-pengelolaan-sungai-di-era-otda1