Petani : Pahlawan kehidupan yang terabaikan

Banyak diantara kita yang mengabaikan, bahkan tidak pernah berfikir, betapa besar jasa para petani dalam menyediakan kebutuhan esensial hidup kita. Namun di negeri sakura (Jepang) yang telah maju perkembangan teknologinyapun, anak-anak sejak dini dididik untuk menghargai petani. Anak-anak sekolah taman kanak-kanak (TK) setiap akan makan diajarkan supaya memulai dengan mengucapkan ”terimakasihku pada petani yang telah menyediakan makanan ini”. Ini mendidik untuk menghargai jerih payahnya petani dalam menghasilkan sesuap nasi yang perlu perjuangan dengan tetesan keringat dalam waktu yang panjang. Saat ini baru penghargaan terhadap guru telah ditanamkan pada setiap anak didik, baik dalam bentuk nyanyian ataupun ungkapan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Penghargaan kepada para petani kita dalam penyediaan bahan makanan bahkan berbagai aepek kebutuhan hidup kita nyaris tak ada sama sekali, bahkan penghargaan finansial terhadap petani atau nilai tukar petani rendah dan itupun masih diombangambingkan keadaan dan harga.
Nampaknya sektor pertanian pada akhir-akhir ini belum mendapatkan perhatian sepenuhnya. Seharusnya sektor pertanian merupakan titik sentral pembangunan. Negeri kita tercinta ini hendaknya jangan melupakan jati dirinya sebagai negara agraris yang unggul sejak nenek moyang kita. Pada zaman nenek moyang kita, kejayaan Nusantara memiliki keunggulan pertaniannya. Bahkan bangsa lain (Portugis dan Belanda) datang ke Indonesia karena hasil pertaniannya (rempah-rempah dan perkebunan) yang melimpah. Hal ini disebabkan karena kondisi alam yang subur, yang terletak di daerah khatulistiwa yang kaya akan sumber daya hayatinya…..[unduh]21-petani-pahlawan